Nah.. pernah gak kepikiran, kenapa tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 pasukan sekutu mengebom kota Hiroshima dan Nagasaki? Apa gaada kota lain yang strategis selain kedua kota itu buat diincar? Atau memang dari awal dua kota itu jadi target serangan utama?
Ternyata, ada tiga kota lain yang sebenarnya ditarget sama sekutu buat dibom.. Niigata, Kokura, dan Kyoto.
Di Niigata, waktu rumor kalo kota ini bakal di bom mulai menyebar, Gubernur Prefektur Niigata langsung memerintahkan warganya untuk evakuasi. Kota Niigata lalu kosong total selama berhari-hari. Tapi, karena cuaca buruk, akhirnya target pengeboman pindah ke kota Nagasaki. Niigata jadi target bom karena posisinya strategis diantara Tokyo dan Laut Jepang, jadinya gampang buat transfer pasukan ke daratan Asia.
Kalo Kokura lain lagi ceritanya.. Awalnya, kalo Hiroshima cuacanya buruk, Kota Kokura bakal dibom sekutu karena Kokura itu target cadangannya bom "Little Boy". Tapi ternyata Hiroshima tetep dibom. Terus Kokura jadi target utama bom kedua, "Fat Man". Ternyata, justru pas hari-H pengeboman Kota Kokura berawan, jadinya pengeboman pindah target ke kota Nagasaki.
Terus kalo Kyoto? Kota Kyoto dipertimbangkan sama Amerika Serikat untuk dibom karena Kyoto itu pusat intelektual Jepang. Tetapi karena desakan dari Henry L. Stimson -Secretary of War nya Amerika waktu itu- Kyoto dihapus dari daftar target bom sekutu, ditukar sama Nagasaki.
Selasa, 18 Agustus 2015
Sang Saka Merah Putih
Eh, pernah gak sih kepikiran, kenapa sih bendera merah putih udah dipakai sama tokoh pergerakan nasional jauh sebelum Indonesia merdeka? Keren kan, belum merdeka kita udah punya bendera hehe..
Kenapa bisa begitu??
Ternyata, bendera merah putih yang kita kenal sekarang itu sejarahnya puaaannjang.. Menurut catatan sejarah, penggunaan bendera merah putih di Nusantara pertama terjdi pas perang Pararaton, waktu itu bendera merah putih dipakai sama pasukannya Jayakatwang yang lagi perang lawan Kerajaan Singasari.
Jauh di Bone sana, sebelum masa Arung Palakka, bendera merah putih adalah lambang kebesaran kerajaan Bone. Terus, pasukan Sisingamangaraja IX dari Batak juga pernah memakai bendera merah putih ini.. Panji-panji merah putih juga dipakai Pangeran Diponegoro dalam perlawanannya. Bendera merah putih juga berkibar saat Kongres Pemuda 1928. Baru tanggal 17 Agustus 1945, bendera merah putih resmi jadi bendera Negara kita..
Kenapa bisa begitu??
Ternyata, bendera merah putih yang kita kenal sekarang itu sejarahnya puaaannjang.. Menurut catatan sejarah, penggunaan bendera merah putih di Nusantara pertama terjdi pas perang Pararaton, waktu itu bendera merah putih dipakai sama pasukannya Jayakatwang yang lagi perang lawan Kerajaan Singasari.
Jauh di Bone sana, sebelum masa Arung Palakka, bendera merah putih adalah lambang kebesaran kerajaan Bone. Terus, pasukan Sisingamangaraja IX dari Batak juga pernah memakai bendera merah putih ini.. Panji-panji merah putih juga dipakai Pangeran Diponegoro dalam perlawanannya. Bendera merah putih juga berkibar saat Kongres Pemuda 1928. Baru tanggal 17 Agustus 1945, bendera merah putih resmi jadi bendera Negara kita..
Ini Tugas Sejarah
PROKLAMASI
Dengan dibatjakannya pernjataan ini, kami seloeroeh bangsa Indonesia menjatakan kemerdekaannja.
Mengenai seluruh pengalihan kekoeasaan serta pembentoekan pemerintahan dengan perangkat-perangkat yang bersangkoetan akan dilaksanakan dengan cermat dalam waktoe yang sangat singkat.
Indonesia Merdeka
Jakarta, Hari 17 Boelan 8 Tahoen '05
Atas nama Bangsa Indonesia
Tamam, Djihad, Aoefi, Abi
Hehe.. Ejaanya sih emang ejaan lama.. Tapi itu "Proklamasi" bikinnya baru seminggu yang lalu. Katanya pak guru sejarah sih, biar anak-anak pada ga ngantuk..
Gak kebayang gimana rasanya jadi bapak negara kita 70 tahun yang lalu ngerumusin teks proklamasi dari malem sampe pagi.. Padahal cuman dua paragraf.. Emang keren bapak bangsa kita..
Kamis, 14 Mei 2015
Kerajaan Islam di Indonesia
Kerajaan Samudra Pasai
Sebagai kerajaan Islam tertua di Nusantara, kerajaan ini punya banyak peninggalan.. diantaranya Lonceng Cakra Donya, Hikayat Raja-Raja Pasai, dan Makam Sultan Malik as-Saleh.
Kerajaan Aceh Darussalam
Mungkin kalian sudah tahu tentang seorang penulis kitab terkenal bernama Nuruddin ar-Raniri.. Nah, Nuruddin ar-Raniri itu adalah penulis salah satu kitab yang menjadi peninggalan terkenal Kerajaan Aceh, yaitu Bustanussalatin.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Sampai sekarang masih ada peninggalan kerajaan ini yang berdiri dengan kokoh, yaitu Masjid Agung Demak dengan Saka Tatal (empat tiang penyangga) nya.
Kerajaan Banten
Kerajaan ini sebenarnya adalah bagian kerajaan Demak. Kerajaan ini mulai menjadi mandiri setelah wafatnya Sultan Trenggono. Peninggalan kerajaan ini adalah sepasang meriam Ki Amuk dan Si Jagur.
Kerajaan Cirebon
Kerajaan ini juga merupakan bagian dari Kerajaan Demak yang akhirnya menjadi sebuah kerajaan sendiri. Peninggalannya antara lain Keraton Kacirebonan dan Masjid Sang Cipta Rasa.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan adalah pendahulu dari Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Peninggalan yang terkenal dari kerajaan ini salah satunya adalah Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Kerajaan Ternate
Kerajaan ini menjadi pusat islam di Maluku sejak masa Sultan Marhum. Peninggalan yang terkenal salah satunya yaitu Al-quran dari kulit kayu.
Kerajaan Tidore
Kerajaan ini pada mulanya adalah salah satu kerajaan di Maluku yang sering berselisih dengan Kerajaan Ternate, Jailolo, dan Bacan. Peninggalannya yang terkenal yaitu Keraton Tidore.
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan ini memiliki seorang raja yang terkenal atas perlawanannya yang gigih terhadap Belanda yaitu Sultan Hasanuddin, yang lebih dikenal sebagai "sang ayam jantan dari timur". Peninggalan kerajaan ini yang terkenal ialah Benteng Somba Opu dan Fort Rotterdam
Kerajaan Bone
Kerajaan ini resmi menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan La Maderemueng. Peninggalannya adalah pusaka kerajaan, diantaranya Sembangengpulaweng (selendang emas)
Kerajaan Aceh Darussalam
Mungkin kalian sudah tahu tentang seorang penulis kitab terkenal bernama Nuruddin ar-Raniri.. Nah, Nuruddin ar-Raniri itu adalah penulis salah satu kitab yang menjadi peninggalan terkenal Kerajaan Aceh, yaitu Bustanussalatin.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam pertama di Jawa. Sampai sekarang masih ada peninggalan kerajaan ini yang berdiri dengan kokoh, yaitu Masjid Agung Demak dengan Saka Tatal (empat tiang penyangga) nya.
Kerajaan Banten
Kerajaan ini sebenarnya adalah bagian kerajaan Demak. Kerajaan ini mulai menjadi mandiri setelah wafatnya Sultan Trenggono. Peninggalan kerajaan ini adalah sepasang meriam Ki Amuk dan Si Jagur.
Kerajaan Cirebon
Kerajaan ini juga merupakan bagian dari Kerajaan Demak yang akhirnya menjadi sebuah kerajaan sendiri. Peninggalannya antara lain Keraton Kacirebonan dan Masjid Sang Cipta Rasa.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan adalah pendahulu dari Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. Peninggalan yang terkenal dari kerajaan ini salah satunya adalah Keraton Kesultanan Yogyakarta.
Kerajaan Ternate
Kerajaan ini menjadi pusat islam di Maluku sejak masa Sultan Marhum. Peninggalan yang terkenal salah satunya yaitu Al-quran dari kulit kayu.
Kerajaan Tidore
Kerajaan ini pada mulanya adalah salah satu kerajaan di Maluku yang sering berselisih dengan Kerajaan Ternate, Jailolo, dan Bacan. Peninggalannya yang terkenal yaitu Keraton Tidore.
Kerajaan Gowa-Tallo
Kerajaan ini memiliki seorang raja yang terkenal atas perlawanannya yang gigih terhadap Belanda yaitu Sultan Hasanuddin, yang lebih dikenal sebagai "sang ayam jantan dari timur". Peninggalan kerajaan ini yang terkenal ialah Benteng Somba Opu dan Fort Rotterdam
Kerajaan Bone
Kerajaan ini resmi menjadi kerajaan Islam pada masa pemerintahan La Maderemueng. Peninggalannya adalah pusaka kerajaan, diantaranya Sembangengpulaweng (selendang emas)
Tugas Sejarah Indonesia #4: Perbedaan candi Hindu Budha
Yeah.. setelah ngaret nyaris satu bulan, akhirnya bisa gua upload juga nih tugas..
Oke, ini dia perbedaan candi Hindu dan candi Budha
1. Bentuknya
Candi Hindu biasanya berbentuk ramping dengan atap berbentuk persegi yang puncaknya mengerucut, sedangkan candi Budha bentuknya seperti lonceng terbalik..
2. Fungsinya
Candi Hindu ada yang digunakan sebagai tempat menyimpan (mendharmakan) abu jenazah, sedangkan candi Budha tidak ada yang digunakan sebagai tempat menyimpan abu jenazah.
3. Pembagian Strukturnya
Candi Hindu terbagi menjadi bhurloka (bagian bawah, melambangkan dunia fana), bhurvaloka (bagian tengah, melambangkan dunia pemurnian), dan svarloka (bagian puncak, melambangkan dunia para dewa). Sedangkan candi Budha terbagi menjadi kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu
4. Reliefnya
Relief candi Hindu biasanya menceritkan kisah Ramayana dan Krisnayana, sedangkan relief candi Budha menceritakan tentang Lelitavistara dan Avadana atau Jataka.
Oke, ini dia perbedaan candi Hindu dan candi Budha
1. Bentuknya
Candi Hindu biasanya berbentuk ramping dengan atap berbentuk persegi yang puncaknya mengerucut, sedangkan candi Budha bentuknya seperti lonceng terbalik..
2. Fungsinya
Candi Hindu ada yang digunakan sebagai tempat menyimpan (mendharmakan) abu jenazah, sedangkan candi Budha tidak ada yang digunakan sebagai tempat menyimpan abu jenazah.
3. Pembagian Strukturnya
Candi Hindu terbagi menjadi bhurloka (bagian bawah, melambangkan dunia fana), bhurvaloka (bagian tengah, melambangkan dunia pemurnian), dan svarloka (bagian puncak, melambangkan dunia para dewa). Sedangkan candi Budha terbagi menjadi kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu
4. Reliefnya
Relief candi Hindu biasanya menceritkan kisah Ramayana dan Krisnayana, sedangkan relief candi Budha menceritakan tentang Lelitavistara dan Avadana atau Jataka.
Minggu, 22 Februari 2015
Sriwijaya
Salah satu kerajaan di Indonesia yang hebat menurut gua
adalah Kerajaan Sriwijaya..
Kenapa? Soalnya kerajaan ini merupakan kerajaan maritim,yang
berarti wilayah lautnya luas. Berarti buat ngelindungin wilayah laut seluas itu
pasti dibutuhin armada laut yang kuat kan? Nah, disitu kerennya.. Selain itu,
kerajaan ini juga punya Mahaguru agama Budha, namanya Sakyakirti.. Orang yang
mau belajar kitab ke India harus ke Sriwijaya dulu selama 2 tahun buat berguru
disana. Jadi di Sriwijaya juga ada semacam asrama buat orang yang mau belajar
agama. Selain itu, kerajaan ini toleransinya patut dicontoh, karena sekalipun
agama kerajaannya agama Budha, tapi agama lain juga bisa hidup damai disitu.
Dari segi ekonomi, Sriwijaya punya banyak barang ekspor, misalnya emas, perak,
gading, pinang, lada, damar, kapur barus, kayu gaharu, kayu cendana, dan kayu
hitam. Banyak gak tuh?
Nah, dari cerita tentang Kerajaan Sriwijaya ini bisa kita
ambil hikmahnya.. Pendidikan itu penting, gak cuman buat seseorang aja, bahkan
buat sebuah kerajaan. Kayak Sriwijaya tuh, disegani sebagai kerajaan yang jadi
pusat pendidikan dan pengembangan agama Budha. Selain itu, untuk mencapai
sesuatu yang kita inginkan, kita harus banyak berkorban. Demi menjaga
kelangsungan perdagangannya, Kerajaan Sriwijaya gak ragu buat bayar upeti
kepada Cina, jadi Cina gak buka perdagangan langsung sama kerajaan lain di Asia
Tenggara. Terus, Kerajaan Sriwijaya juga memperkuat armadanya buat menguasai
daerah potensial, supaya Sriwijaya bisa menyalurkan barang dagangannya ke
pelabuhan di daerah potensial itu, misalnya Bandar Melayu (Jambi), Kota Kapur
(Bangka), Bandar Kedah (Semenanjung Malaya), Tarumanegara dan Kalingga.
Hehe.. keren kan?
Rabu, 04 Februari 2015
Teori Masuknya Ajaran Hindu Budha di Indonesia
Langsung aja deeh.. ini nih teori-teorinya:
Teori Waisya
Pendapat ini dikemukakan oleh N.J Krom. Dia mengatakan bahwa
para pedagang (waisya) memiliki peran
terbesar menyebarkan Hindu Budha di Indonesia. Mereka menyebarkan ajaran Hindu
Budha sambil berdagang. Kadang, karena mereka berlayar dan berdagang tergantung
musim dan angina, ada kalanya mereka harus menetap di Indonesia, lalu menikahi wanita
pribumi dan menyebarkan Hindu Budha.
Teori Ksatria
Teori Ksatria didukung oleh banyak pendapat, diantaranya:
C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria turut menyebarkan
kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat
konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan
oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu
kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan
itu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala
suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan
mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi.
Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.
Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang
membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini
selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.
J.L. Moens menjelaskan bahwa proses terbentuknya kerajaan-kerajaan
di Indonesia pada awal abad ke-5 ada kaitannya dengan situasi yang terjadi di
India pada abad yang sama. Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga
kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya
mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.
Teori Brahmana
Teori ini menyatakan bahwa para pemuka agama lah yang menyebarkan
ajaran Hindu Budha di Indonesia. Karena itulah di Indonesia banyak ditemukan
peninggalan bertuliskan Huruf Pallawa dalam Bahasa Sanakerta. Sebab di India
hanya para Brahmana lah yang menguasai Bahasa Sansakerta.
Teori Sudra
Menurut
Van Faber, justru Kaum Sudra lah yang paling berperan menyebarkan ajaran Hindu
Budha di Indonesia. Hal ini terjadi karena Kaum Sudra terdesak dari tanah airnya
akibat peperangan.
Teori Arus Balik
Teori ini menjelaskan tentang peran aktif bangsa Indonesia dalam
menyebarkan Hindu Budha di Indonesia. Teori ini dikemukakan oleh FDK Bosch.
Awalnya, hanya orang India saja yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan
agama Hindu Budha, tetapi lama kelamaan banyak masyarakat Indonesia sendiri
yang tertarik untuk berziarah dan belajar ke India. Saat kembali ke Indonesia,
mereka pun menyebarkannya. Contohnya adalah Dharmapala dan Sakyakirti, Mahaguru
Budha dari Kerajaan Sriwijaya.
Selasa, 13 Januari 2015
Periodisasi Masa Prasejarah: Zaman Batu
ZAMAN BATU
Zaman batu adalah salah satu periode dalam masa prasejarah yang berdasarkan alat yang digunakan dimasa itu dibagi secara garis besar menjadi dua periode, yaitu zaman batu dan zaman logam. Pada zaman batu, manusia masih menggunakan peralatan sederhana dari batu dan tulang, yang sejalan dengan waktu akan berkembang bentuk dan kegunaanya. Zaman batu sendiri dibagi menjadi 4 masa, yaitu:
Zaman Paleolitikum
Paleolitikum atau Zaman Batu Tua adalah zaman prasejarah yang bermula kira-kira 50.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Periode zaman ini adalah antara tahun 50.000 SM - 10.000 SM.
Pada zaman ini, manusia Peking dan manusia Jawa telah ada. Di Afrika, Eropa dan Asia, manusia Neanderthal telah hidup pada awal tahun 50.000 SM. Pada tahun 20.000 SM, manusia Cro-magnon sudah menguasai kebudayaan di Afrika Utara dan Eropa.
Pada zaman ini, manusia hidup secara nomaden atau berpindah-randah dalam kumpulan kecil untuk mencari makanan. Mereka mencari biji-bijian, umbi, serta dedaunan sebagai makanan. Mereka tidak bercocok tanam. Mereka menggunakan batu, kayu dan tulang binatang untuk membuat peralatan sehari-hari. Alat-alat ini juga digunakan untuk mempertahankan diri dari musuh.
Berikut ini adalah contoh peninggalan manusia zaman itu:
Kapak genggam atau Chopper. Bentuknya mudah dikenali, satu sisinya tajam dan sisi lain tumpul sebagai tempat menggenggam. Fungsinya? Untuk menggali tanah, memotong dan menguliti binatang.
Kalo yang ini, kapak perimbas namanya. Fungsinya buat merimbas kayu. Alat ini banyak ditemukan di Pacitan. Karena itulah, oleh Ralph Von Koenigswald alat ini disebut Kebudayaan Pacitan.
Alat ini namanya flakes.
Terbuat dari batu kalsedon. Fungsinya untuk menangkap ikan, mengumpulkan ubi,
dan berburu
Zaman Mesolitikum
Zaman
mesolitikum disebut juga zaman batu madya / tengah.Zaman ini disebut pula zaman
mengumpulkan makanan ( food gathering ) tingkat lanjut,Yang dimulai pada akhir
zaman es,sekitar 10.000 tahun yang lalu.Para ahli memperkirakan manusia yang
hidup pada zaman ini adalah bangsa melanesoid yang menyerupai nenek moyang
orang Papua ,Sakai ,Aeta, dan Aborigin. Mereka tinggal di gua
– gua di bawah bukit karang (abris sous roche). Pada zaman ini manusia mulai
mengenal lukisan. Adapun peralatannya masih mirip dengan zaman Paleolitikum.
Peninggalan manusia zaman ini adalah sebagai
berikut:
Ini namanya
Kjokkenmodinger, tumpukan sampah dapur berupa kulit kerang. Inget, yang
peninggalan sejarah itu yang tumpukan kulit kerang, bukan dua orang di dalam
foto itu -_- . Kjokkenmodinger ini membuktikan kalau manusia jaman dulu mencari
makanan di perairan.
Abris
Sous Roche, adalah tempat tinggal manusia pada zaman itu. Tempat tinggal ini
belum bersifat permanen karena bila perairan mulai kekurangan bahan makanan,
manusia akan berpindah ke sekitar perairan lain untuk ditinggali.
Lukisan
tapak tangan ini ditemukan di Gua Leang-Leang, Sulawesi Selatan. Lukisan ini membuktikan
zaman itu sudah mengenal lukisan. Tentang gambar
tangan, ada tradisi purba masyarakat setempat yang menyebutkan, gambar tangan
dengan jari lengkap bermakna sebagai penolak bala, sementara tangan dengan
empat jari saja berarti ungkapan berdukacita. Gambar itu dibuat dengan cara
menempelkan tangan ke dinding gua, lalu disemprotkan dengan cairan berwarna
merah. Zat pewarna ini mungkin dari mineral merah (hematite) yang banyak
terdapat di sekitar gua
Zaman Megalitikum
Zaman Megalitikum, atau
disebut juga Zaman Batu Besar. Disebut demikian karena peninggalan manusia pada
zaman itu banyak yang berupa bangunan
batu besar. Pada zaman ini manusia mulai mengenal kepercayaan. Zaman megalitikum
dibagi 2, yaitu megalitikum tua (proto melayu) dan megalitikum muda (deutro
melayu). Di Indonesia, kebudayaan megalitikum masih tersisa di beberapa daerah,
misalnya Nias.
Inilah peninggalan manusia
Zaman Megalitikum:
Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penyembahan arwah nenek moyang.
Selanjutnya
ada dolmen. Dolmen adalah meja batu tempat menaruh sesajian. Dibawah
dolmen biasanya diletakkan peti kubur batu, kemudian kaki dolmen diperbanyak
hingga mayat tertutup agar tidak dimakan binatang. Ini membuktikan bahwa
masyrakat masa itu percaya bahwa manusia yang hidup dan yang mati masih terhubung.
Punden berundak adalah sebuah struktur bangunan berupa
teras-teras yang mengarah pada satu titik, dan tiap teras makin tinggi. Konsep
dasarnya adalah bahwa yang dipuja berada di tempat tertinggi. Istilah punden
berundak menegaskan fungsi pemujaan/penghormatan atas leluhur, tidak
semata struktur dasar tata ruangnya.
Zaman Neolitikum
Zaman
neolithikum alias zaman batu muda, adalah sebuah zaman yang dikatakan
sebagai suatu revolusi yang sangat besar dalam peradaban manusia. Perubahan
besar ini ditandai dengan berubahnya peradaban penghidupan food-gathering
menjadi food producing.
Orang-orang
Indonesia zaman neolithikum membentuk masyarakat-masyarakat dengan
pondok-pondok mereka berbentuk persegi siku-siku dan didirikan atas tiang-tiang
kayu, dinding-dindingnya diberi hiasan dekoratif yang indah. Walaupun alat-alat
mereka masih dibuat dari batu, tetapi alat-alat itu dibuat dengan halus, bahkan
juga sudah dipoles pada kedua belah mukanya.
Bisa dibilang kalo pada zaman neolithikum itu terdapat dasar-dasar pertama untuk
penghidupan manusia sebagai manusia, sebagaimana kita dapatkan sekarang, karena
pada zaman itu manusia mulai hidup berkelompok kemudian menetap dan tinggal
bersama dalam kampung. Selain itu, sudah dikenal pula sistem pembagian kerja.
Nah, apa saja alat yang digunakan manusia pada
zaman itu? Berikut inilah diantaranya:
Ini adalah kapak persegi yang terbuat dari batu api kalsedon. Karena terbuat dari Kalsedon itulah, kapak ini bisa membuat percikan api… Kece gak?
Kalo yang ini kapak
bahu. Bedanya sama kapak persegi adalah yang ini dikasih leher dibagian yang
diikat di gagang.
Kalo yang dibawah ini kapak lonjong. Kapak lonjong dibagi 2, Kleinbell (Kecil, gambar kiri),
dan Walzeinbell (Besar, gambar
kanan)
Pada zaman ini juga telah ditemukan pakaian dari kulit kayu dan perhiasan.
Senin, 12 Januari 2015
Nenek Moyangku Seorang Pelaut, PART 1
Lautan, hamparan biru luas yang sejauh mata memandang hanya terlihat air,air dan lagi-lagi, air. Pada masa lalu dimana belum ada radar, sonar, GPS, dan alat canggih lainnya, laut merupakan sebuah misteri yang besar, karena tidak ada yang tahu apa yang ada di ujungnya, dan apa yang akan menghadang saat berlayar diatasnya.
Namun, masih ada para pelaut pemberani yang dengan gagahnya berlayar menembus ombak badai di lautan lepas. Para pemberani ini punya beragam alasan untuk menjelajah lautan, ada yang ingin mencari "Dunia Baru", ada yang berlayar dalam ekspedisi sebuah kerajaan, ada pula yang ingin mencari harta karun yang tersembunyi entah di mana di suatu tempat di tengah lautan. Terlepas dari apapun tujuan mereka, mereka tetaplah orang-orang hebat yang berani melawan rasa takut mereka untuk menjelajah lautan yang misterius.
Berikut ini adalah beberapa nama pelaut hebat yang berhasil mencatatkan sejarah.. CEKIDOT!
1. Leif Erikson
Nah, Leif Erikson ini adalah seorang penjelajah yang kemungkinan besar lahir di Islandia pada tahun 970 M. Nah, menurut sumber-sumber yang gua baca nih, Leif Erikson ini adalah penemu daratan yang dia kasih nama Helluland (Baffin Island), Markland (Teluk Labrador), dan Vinland (Newfoundland). Ketiga daratan ini ada didaerah Canada.. Karena itulah,dia disebut sebagai orang eropa pertama yang bisa mencapai daratan Amerika Utara.. Dia sampe di daratan Amerika Utara nyaris 500 tahun sebelum Christoper Columbus. Bahkan di Amerika, setiap tanggal 9 Oktober diperingatin sebagai hari Leif Erikson. Behh.. hebat banget kaan?
2. Cheng Ho
Kalo yang ini, dia adalah laksamana kepercayaan Kaisar Yongle dari Dinasti Ming di China. Nama aslinya adalah Ma He. Dia lahir di Yunnan,China dari sebuah keluarga muslim bermarga Ma. Cheng Ho pernah memimpin 7 kali ekspedisi ke daerah Laut Hindia. Dalam ekspedisinya, Indonesia menjadi salah satu daerah yang dikunjunginya. Namun, setelah Kaisar Yongle wafat, penerusnya yaitu anaknya menghentikan seluruh ekspedisi Cheng Ho, dengan demikian berakhirlah tugasnya. Cheng Ho meninggal pada 1433 atau 1435, jasadnya dimakamkan di laut. Meskipun pada 1985 sebuah kuburan muslim dibangun untuknya. Kuburan itu berisi pakaian dan pelindung kepalanya.
3. Roald Amundsen
Manusia pertama yang mencapai kedua Kutub Utara dan Selatan, itulah pencapaian yang berhasil dilakukan oleh Roald Amundsen, seorang pria berkebangsaan Norwegia
yang dibesarkan di lingkungan keluarga pemilik kapal. Petualangannya terinspirasi dari petualangan Fridtjof Nansen meyebrangi Greenland pada 1888. Roald Amundsen mencapai Kutub Utara pada 14 Desember 1911, dan mencapai Kutub Selatan pada 1926. Pada 18 Juni 1928 ia terlibat dalam misi penerbangan penyelamatan di daerah Artik. Inilah misi terakhirnya, sebab pada tanggal itulah pesawat yang ditumpanginya diduga menabrak sesuatu saat terjebak didalam kabut.
4. Abel Tasman
Dialah orang eropa pertama yang mencapai Pulau Van Diemen (Tasmania),Selandia Baru dan Fiji. Abel Tasman juga merupakan anggota VOC. Dia berlayar dari Texel ke Batavia pada 1633. Dia menemukan Pulau Van Diemen pertama kali pada 24 November 1642. Pulau itu dinamai sesuai nama Antonio Van Diemen, Gubernur Jendral Hindia Belanda saat itu. Pada 13 Desember 1642 dia menemukan Selandia Baru. Kapalnya mengalami penyerangan oleh suku Maori. Dalam perjalanan pulang ke Batavia, kapalnya nyaris karam di daratan Fiji. Meskipun begitu, dia berhasil mencapai Batavia dengan selamat pada 15 Juni 1643. Dia menghabiskan sisa hidupnya di Batavia dan meninggal di Batavia pada 10 Okober 1659.
Langganan:
Postingan (Atom)