Minggu, 22 Februari 2015

Sriwijaya


Salah satu kerajaan di Indonesia yang hebat menurut gua adalah Kerajaan Sriwijaya..

Kenapa? Soalnya kerajaan ini merupakan kerajaan maritim,yang berarti wilayah lautnya luas. Berarti buat ngelindungin wilayah laut seluas itu pasti dibutuhin armada laut yang kuat kan? Nah, disitu kerennya.. Selain itu, kerajaan ini juga punya Mahaguru agama Budha, namanya Sakyakirti.. Orang yang mau belajar kitab ke India harus ke Sriwijaya dulu selama 2 tahun buat berguru disana. Jadi di Sriwijaya juga ada semacam asrama buat orang yang mau belajar agama. Selain itu, kerajaan ini toleransinya patut dicontoh, karena sekalipun agama kerajaannya agama Budha, tapi agama lain juga bisa hidup damai disitu. Dari segi ekonomi, Sriwijaya punya banyak barang ekspor, misalnya emas, perak, gading, pinang, lada, damar, kapur barus, kayu gaharu, kayu cendana, dan kayu hitam. Banyak gak tuh?

Nah, dari cerita tentang Kerajaan Sriwijaya ini bisa kita ambil hikmahnya.. Pendidikan itu penting, gak cuman buat seseorang aja, bahkan buat sebuah kerajaan. Kayak Sriwijaya tuh, disegani sebagai kerajaan yang jadi pusat pendidikan dan pengembangan agama Budha. Selain itu, untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan, kita harus banyak berkorban. Demi menjaga kelangsungan perdagangannya, Kerajaan Sriwijaya gak ragu buat bayar upeti kepada Cina, jadi Cina gak buka perdagangan langsung sama kerajaan lain di Asia Tenggara. Terus, Kerajaan Sriwijaya juga memperkuat armadanya buat menguasai daerah potensial, supaya Sriwijaya bisa menyalurkan barang dagangannya ke pelabuhan di daerah potensial itu, misalnya Bandar Melayu (Jambi), Kota Kapur (Bangka), Bandar Kedah (Semenanjung Malaya), Tarumanegara dan Kalingga.

Hehe.. keren kan?

Rabu, 04 Februari 2015

Teori Masuknya Ajaran Hindu Budha di Indonesia

Langsung aja deeh.. ini nih teori-teorinya:

Teori Waisya

Pendapat ini dikemukakan oleh N.J Krom. Dia mengatakan bahwa para pedagang (waisya)  memiliki peran terbesar menyebarkan Hindu Budha di Indonesia. Mereka menyebarkan ajaran Hindu Budha sambil berdagang. Kadang, karena mereka berlayar dan berdagang tergantung musim dan angina, ada kalanya mereka harus menetap di Indonesia, lalu menikahi wanita pribumi dan menyebarkan Hindu Budha.

Teori Ksatria

Teori Ksatria didukung oleh banyak pendapat, diantaranya:

C.C. Berg menjelaskan bahwa golongan ksatria turut menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia. Para ksatria India ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para ksatria ini sedikit banyak membantu kemenangan bagi salah satu kelompok atau suku di Indonesia yang bertikai. Sebagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah satu putri dari kepala suku atau kelompok yang dibantunya. Dari perkawinannya itu, para ksatria dengan mudah menyebarkan tradisi Hindu-Budha kepada keluarga yang dinikahinya tadi. Selanjutnya berkembanglah tradisi Hindu-Budha dalam kerajaan di Indonesia.

Mookerji mengatakan bahwa golongan ksatria dari Indialah yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia. Para Ksatria ini selanjutnya membangun koloni-koloni yang berkembang menjadi sebuah kerajaan.

J.L. Moens menjelaskan bahwa proses terbentuknya kerajaan-kerajaan di Indonesia pada awal abad ke-5 ada kaitannya dengan situasi yang terjadi di India pada abad yang sama. Sekitar abad ke-5, ada di antara para keluarga kerajaan di India Selatan melarikan diri ke Indonesia sewaktu kerajaannya mengalami kehancuran. Mereka itu nantinya mendirikan kerajaan di Indonesia.

Teori Brahmana

Teori ini menyatakan bahwa para pemuka agama lah yang menyebarkan ajaran Hindu Budha di Indonesia. Karena itulah di Indonesia banyak ditemukan peninggalan bertuliskan Huruf Pallawa dalam Bahasa Sanakerta. Sebab di India hanya para Brahmana lah yang menguasai Bahasa Sansakerta.

Teori Sudra

Menurut Van Faber, justru Kaum Sudra lah yang paling berperan menyebarkan ajaran Hindu Budha di Indonesia. Hal ini terjadi karena Kaum Sudra terdesak dari tanah airnya akibat peperangan.

Teori Arus Balik

Teori ini menjelaskan tentang peran aktif bangsa Indonesia dalam menyebarkan Hindu Budha di Indonesia. Teori ini dikemukakan oleh FDK Bosch. Awalnya, hanya orang India saja yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu Budha, tetapi lama kelamaan banyak masyarakat Indonesia sendiri yang tertarik untuk berziarah dan belajar ke India. Saat kembali ke Indonesia, mereka pun menyebarkannya. Contohnya adalah Dharmapala dan Sakyakirti, Mahaguru Budha dari Kerajaan Sriwijaya.